Ticker

6/recent/ticker-posts

Periksa kebenaran berita dengan membandingkan sumber yang valid

[RUANGDEMOKRASI.SITE] Depok - Ditengah gejolak perubahan politik dan dinamika sosial yang semakin kompleks kita dihadapkan pada tantangan besar dalam menjaga integritas pada ruang digital. Saat ini, tahun politik sarat dengan opini dan pertukaran informasi mencapai puncaknya.

Menurut Anggota Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin dalam acara Webinar Forum Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Ditjen IKP Kemkominfo bekerja sama dengan DPR RI, yang bertemakan “Memperkuat Etika Dan Keamanan Digital Di Tahun Politik” Selasa, (23/07/2024).


Selain itu menurutnya, di era digital ini dinamika politik ini diperparah oleh penyebaran hoax propaganda dan serangan siber yang dapat mengancam keamanan dan stabilitas masyarakat. Berkaca pada kasus tersebut ada beberapa hal yang bisa tekankan bersama adalah ditengah persaingan politik yang sengit kita perlu meningkatkan dan menjunjung tinggi etika dalam berinteraksi dan berkomunikasi di dunia maya. Etika digital tidak hanya mencakup cara kita berkomunikasi secara online tetapi juga bagaimana kita menanggapi informasi yang diterima dan bagaimana kita menghormati pandangan dan privasi orang lain, ujarnya.


Edukasi tentang keamanan digital perlu ditingkatkan secara signifikan. Masyarakat harus diberdayakan dengan pengetahuan untuk mengidentifikasi berita palsu, mendeteksi serangan siber dan memahami konsekuensi dari berbagai informasi yang tidak terverifikasi secara akurat. Mengatasi tantangan etika dan keamanan digital memerlukan kerjasama lintas lembaga termasuk Pemerintah dan masyarakat sipil. Regulasi yang tepat dan bijaksana juga diperlukan untuk menjaga keadilan, keamanan dan keterbukaan dalam komunikasi digital. Regulasi harus melindungi kebebasan berekspresi dan penyebaran konten yang merugikan dan tidak etis.


Oleh karena itu, dengan meningkatkan kesadaran dan mempromosikan etika dalam perilaku online dan bekerjasama untuk menghadapi serangan siber, kita dapat menjaga integritas demokrasi dan keadilan dalam proses politik. Dengan memiliki kesempatan dan pondasi yang kuat untuk masa depan digital yang lebih aman dan etis, jelasnya.


Selain itu, Rosarita Niken Widiastuti, Pegiat Literasi Digital memaparkan bahwa, di tengah tahun politik, peran etika dan keamanan digital semakin penting. Tantangan baru muncul akibat derasnya arus informasi dan aktivitas digital yang ada. Prinsip dasar etika digital harus kita terapkan dalam bermedia digital. Kejujuran dan Integritas itu perlu karena dapat menghindarkan kita dari penyebaran informasi palsu atau menyesatkan, ujarnya.


Menyadari dampak dari setiap tindakan kita di dunia digital, bersikap jujur dan bertanggung jawab atas konten yang dibagikan. Menghormati privasi orang lain, tidak menyebarkan informasi pribadi tanpa izin, dan menghargai pendapat orang lain. Relevansi etika dan keamanan digital di tahun politik ini harus memastikan informasi politik yang disebarluaskan akurat dan bertanggung jawab. Memastikan kampanye digital dilakukan secara etis dan bertanggung jawab. Hindari penggunaan data pribadi untuk kepentingan politik. Pastikan partisipasi politik dilakukan secara aman dan bertanggung jawab.


Pemerintah berperan dalam regulasi Penerapan Etika Digital. Peraturan dan kebijakan tersebut menerbitkan peraturan dan kebijakan yang mengatur etika dan keamanan digital di ruang public termasuk media sosial dan platform online. Mengembangkan Literasi Digital dengan memfasilitasi program edukasi dan pelatihan untuk meningkatkan literasi digital Masyarakat, khususnya dalam hal etika dan keamanan digital.


Selain itu, penegakan hukum terhadap pelanggaran etika dan keamanan digital termasuk penyebaran hoaks, kebencian dan pelanggaran pribadi. Pemerintah juga bekerjasama dengan platform digital dan Perusahaan teknologi untuk membangun sistem keamanan dan etika yang lebih kuat. Peran individu dalam penerapan etika digital harus bersikap kritis, bertanggung jawab, menghormati privasi dan bersikap sopan. Penyebaran hoaks, ujaran kebencian, pelanggaran privasi dan kejahatan siber menjadi tantangan etika digital di era sekarang ini. Pentingnya etika dan keamanan digital dapat mencegah kerugian, menjaga demokrasi, membangun kepercayaan diantara pengguna internet dan membangun Masyarakat digital sehat, jelasnya.


Narasumber lainnya, Yudha Kurniawan, Akademisi Universitas Bakrie mengatakan bahwa, mengedepankan etika media sosial itu harus menggunakan kalimat yang baik dalam komunikasi. Hindari penyebaran SARA, pornografi dan provokasi kekerasan. Periksa kebenaran berita dengan membandingkan sumber  yang valid, tidak mengumbar informasi pribadi dan hargai hasil karya orang lain, ujarnya.


Disinggung mengapa data pribadi harus dilindungi dalam tahun politik ini, agar terhindar dari intimidasi online. Mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, menghindari potensi pencemaran nama baik, mencegah upaya pencurian data pribadi dan menjamin hak kendali atas data pribadi. 


Oleh karena itu, untuk melindungi data pribadi kita, kita harus rutin mengganti password semua media sosial maupun handphone kita. Lakukanlah verifikasi dua Langkah, cermat dalam menggunakan wifi public, update berkala antivirus dan hindari tautan asing yang tidak aman, jelasnya.

Posting Komentar

0 Komentar